Senin, 28 Maret 2011

Disanah aku dan kisah ku


Disanah aku dan kisah ku

Disanah diriku ditenggah keramaian
Ketika setiap mata menatap terpaku
Ketika itu ku katakan padamu
Sesuatu yang selalu ingin ku katakan pada mu

Disanah diriku ketika angin mulai menghembus menandakan kesunyian
Tanda gemuruh keramaian mulai tak terasa
Terucap kata demi kata, menjadi sebuah kalimat
Ter lantun dalam sebuah ketulusan

Disanah diriku ketika gemuruh itu kembali
Menyorakan keramaian yang mengalahkan kata ini
Menunggu sebuah kaliamat
Yang kan terlantun dari mu

Disanah diriku ketika kata itu dirimu ucap kan
Dan keramaian sesaat menghilang kembali
Kau katakan bukan aku, dan tak mungkin aku
Mereka katakan dia, dan hanya dia

Disana diriku ketika kenyataan tak sejalan dengan harapanku
Ketika keramaian takterasa dan hanya angin yang berhembus menemani
Sebuah kenyataan yang harus diterima dengan lapang dada
Dan harus diterima dengan senyum yang diakhiri dengan lagu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar