Kamis, 09 Februari 2012

Psikologi Manusia (Mengenal Berbohong)


Siapa yang ingin dibohongi tidak ada bukan kecuali para psikologi yang pekerjaannya memang membedakan orang yang sedang berbohong atau tidak hahaha, ok kembali serius kali ini kita akan sedikit mengulas mengenai berbohong dan hal apa saja yang terjadi ketika orang sedang berbohong.

Kita mulai dari definisi berbohong itu sendiri, berbohong merupakan prilaku ketidak jujuran bagi orang lain bahkan bagi orang yang berbohong itu sendiri nah loh ko bisa begitu berbohong kepada diri sendiri, nah disini akan saya jelaskan berbohong itu memiliki modus tersendiri dan saya membahas beberapa yang sering dijadikan modus dalam berbohong :

Sopan 
 
Kenapa sapan bisa menjadi salah satu alas an orang untuk berbohong ?, itu berkaitan dengan adat dan budaya kita sebagai orang timur yang lebih memilih untuk berbohong dibanding harus jujur apabila akan menyakiti perasaan orang lain. Intinya adalah menjaga perasaan orang lain pun bisa membuat kita terpaksa berbohong.

Malu 
 
Rasa malu atau sungkan selalu jadi alas an berikutnya yang membuat orang berbohong disadari atau tidak, kita contohkan seorang remaja yang suka kepada lawan jenisnya dia tidak akan berkata jujur akan perasaan yang ia rasakan kepada orang yang dia suka, gimana pasti anda juga pernah bukan hehe contoh lain misalkan orang yang terjatuh didepan umum dan sedang bersama teman-temannya akan berkata bahwa ada yang sengaja menyenggolnya pada saat jalan, dan semua itu karena malu kita bisa sampai berbohong.

Egois 
 
Egois, dimana seseorang lebih mementingkan ego mereka dibanding orang disekitarnya dan seorang yang egois kan rela untuk bebrbohong demi menjaga ego mereka.

Trapped (terjebak)

Terjebak dalam situasi yang menyudutkan orang tersebut misalkan seorang yang mencuri di mall dan ketauan dipastikan dia kan berbohong dengan kesadaran penuh atau pun tidak disadari.

Setelah kita ketahui modus atau alas an orang berbohong sekarang kita bagi kriteria orang-orang yang berbohong :

Pembohong Sesekali

Yang pertama adalah pembohong sesekali, kita semua pasti pernah berbohong dan saya akui saya juga pernah. Dikriteria ini pembohong sesekali belum tentu memang bisa berbohong dan pastinya dia berbohong karena alas an-alasan tertentu misalnya melindunggi diri melindungi orang-orang yang di saying, dan sangat lah mudah untuk mengidentifikasi kriteria pembohong ini.

Pembohong Berkali-kali

Dari kalimat berkali-kalinya pun pasti sudah dapat dipastikan pembohong tipe ini sudah sangat sering melanglang buana dalam dunia berbohong alias sering, biasanya tipe kriteria ini sering disudutkan dalam situasi yang tidak sesuai dengan keadaan dirinya sehingga dia kan terus berbohong dan berkelanjutan , di tipe yang kedua ini sudah sangat tergolong sulit untuk mengetahui dia berkata jujur atau tidak karena orang yang berkali-kali berbohong akan berusaha agar dirinya terlihat santai dan selalu menutupi kebenaran dan cela untuk melihat apakah dia jujur kecil.

Pembonhong Alami

Seperti para koruptor di Negara tercinta ini dengan sangat santainya berbohong. Dari kata alami itu sendiri bisa kita tarik kesimpulan bahwa tipe ini seperti tipe pembohong berkali-kali sering dilakukan dan sudah mendarah daging namun bedanya adalah tipe ini kan melakukan kebohongan dengan sangat alami seperti dia tidak sedang berbohong, terus bagai mana cara mengetahui dia berbohong atau tidak ? tentu pasti ada cara untuk mengetahuinya dan memang cukup kecil

Pembohong Profesiolan

Ini dia kriteria pembohong yang bisa dibilang master dari segala pembohong hahaha, mengapa demikian ?, itu karena pembohong tipe ini mempelajari dan merencanakan kebohongannya sehingga sangat sulit melihat dia berbohong atau tidak seperti pada kasus gadis pembohong apakah kalian masih ingat ! seperti itu lah tipe pembohong ini terencana rapih dan juga mempersiapkan berbagai rencana cadangan lainnya.

Hem sudah panjang lebar saya menjelaskan hehe nah slanjutnya kita akan bahas apasih yang terjadi jika seseorang sedang berbohong, berbohong itu bukan berarti tidak meninggalkan jejak-jejak keanehan nah ketika seorang berbohong akan menunjukan perubahan-perubahan pada fisiologi maupun psikologi, mengapa bisa sangat berpengaruh kepada dua hal tersebut kita mulai membahas satu persatu.

Rasa Takut

Seorang yang sedang berbohong mau dia sudah mahir atau pun tidak pasti akan merasa takut akan ketauan bahwa sedang berbohong benar bukan coba pasti anda juga pernah merasakan. Ketika seseorang berbohong secara tidak sadar perasaan takut akan muncul apalagi kalau lawan bicaranya mulai melihat tanda kalau lawan bicaranya sedang berbohong. Ciri-ciri seseorang sedang merasa takut itu sendiri bisa dibilang cukup sulit untuk dilihat untuk pembohong yang ulung namun untuk pembohong kelas kacangan akan sangat jelas terlihat, ciri itu diantaranya nadi cepat, suhu meningkat, berkeringat dan nafas terlihat dangkal dan pendek.
Itu dilihat dari fisiologinya bagai mana dengan psikologiinya takut sendiri merupakan mekanisme ketika otak merespon ketidak nyamanan yang tak sesuai dengan harapan dan mekanisme pertahanan nya akan terlihat dalam bentuk kecemasan pasti anda tau orang cemas seperti apa kan posisi duduk akan terlihat tidak nyaman dan berubah-ubah tentunya. Ketika orang cemas tekanan darah dan suhu cendrung berubah sehingga dia merasa ketidak nyamanan.

Ada cara lain untuk melihat rasa takut orang oang mungkin tidak berkata jujur yaitu dengan melihat mikro ekspresi seseorang (akan dibahas dalam artikel selanjutnya), ketika seseorang merasakan takut alis mata akan naik dan menyatu bersamaan, lalu kelopak mata naik, kelopak mata bawah menegang, bibir akan horizontal tertalik ke telinga hal ini terjadi bersamaan dan hanya terjadi sepersekian detik saja sekitar 0.25 detik. Untuk seorang pemula mungkin hal ini cukup sulit namun ketika diperaktekkan namun bila kita berlatih lama kelamaan pasti bisa.

Tingkah Laku Yang Berubah

Ketika pembohong melancarkan aksinya pasti kita merasa banyak kejanggalan dari sikap orang yang berbohong tersebut namun kita sering tidak merisaukannya dan itulah mengapa para orang yang berbohong tak pernah ketauan. Ketika seorang berbohong ada beberapa pola sikap dasar yang berubah diantaranya pola duduk seperti yang kita bicarakan tadi, lalu gerakan yang tidak penting menggaruk kepala, memegang hidung, memegang mulut, menghentak kan sepatu ke lantai dan masih banyak lagi, semua pola sikap itu dilakukan berkali-kali. Dan ada satu hal unik yaitu seorang yang sedang berbohong secara tidak sadar akan menempatkan benda yang membatasi dia dan lawan bicaranya misalkan dengan bolpoin cangkir dan lainnya.

Nada, Pola, Alur Pembicaraan

Berlanjut lagi ke hal berikutnya seorang yang sedang berbohong cenderung nada bicaranya kurang lepas seperti menahan-nahan sesuatu itu karena dia takut akan kebohongannya terkuap oleh cara bicaranya sendiri. Orang yang sedang bicara bohong berpola bicara defender atau bertahan, maksudnya ketika orang yang sedang bicara dan dia sedang berbohong akan selalu menutupi argument yang iya keluarkan sendiri dan itu tentusaja dengan hal-hal yang dikarang juga. Lalu alur pembicaraan seorang yang sedang berbohong selalu maju nah loh kenapa ??? itu karena ketika kita sedang mengarang suatu hal otak akan selalu merespon dengan alur maju berbeda kalu kita sedang mengingat tentu saja alurnya akan mundur bukan, bagai mana untuk mengetesnya ? itu hal yang mudah misalkan saya sedang berbohong dan berbicara “waktu itu saya sedang berjalan menuju TV lalu menyalakannya dan pada saat itu ada telpon dan saya mengangkatnya setelah itu tau tau TV nya rusak” misalkan seperti itu terus anda mintalah saya untuk menceritakan kembali kejadian namun dari akhir ke awal (alur mundur) pasti saya akan sulit melakukannya karena tadi saya hanya mengarangnya saja.

Dari tiga hal diatas itu saja kita akan dapat menilai orang itu sedang berbicara jujur atau tidak, lain kali kita akan membahas ciri-ciri yang lainnya yang insya allah akan membantu kita supaya selalu berkata jujur karena bohong itu bukan berarti tidak ketahuan. Mohon maaf apabila ada penulisan kata dan ejaan terima kasih telah membaca salam penulis.KID

Senin, 23 Januari 2012

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA KASUS DIABETES MILLITUS


Ini ada contoh Asuhan keperawatan anak dengan Diabetes Melitus, dan kaya biasa kalau mau terusannya tinggal download di link bawah ya....
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA KASUS DIABETES MILLITUS

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan sistem endokrin yang sering menyerang anak usia sekolah.

Pathogenesis
Disfungsi dari sel – sel beta pulau langerhans di panereas yang dapat disebabkan oleh adanya tumor, pangkreatitis, penggunaan Corticosteroid yang akan mengganggu sekresi insulin. Tiga efek utama gangguan / kekurangan insulin :
Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel – sel tubuh dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah.
Peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah – daerah penyimpanan lemak menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler.
Pengurangan protein dalam jaringan tubuh. Dapat juga defisit insulin akan terjadi perubahan metabolic : Transport glukosa yang melintasi membran sel – sel berkurang. Glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah
Glikolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati dicurahkan kedalam darah secara terus menerus melebihi kebutuhan.
Glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurahkan kedalam darah dari hasil pemecahan asam amino dan lemak sehingga menyebabkan konsetrasi glukosa melebihi ambang ginjal, maka timbul glukosuria. Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran urine (poli uri) akan timbul rasa haus (polidipsi), karena kalori negatif dan berat badan berkurang rasa lapar semakin besar (palipagi) mungkin timbul sebagai akibat kehilangan kalori.
Pada anak Diabetes terjadi rata – rata, penurunan produsi insulin akan berakibat penurunan kemampuan memperoleh energi yang berasal dari nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Karena kehilangan berat badan dan pertumbuhan yang lambat, gabungan kegagalan akan memambah berat badan dan mengurangi energi secara tiba – tiba yang akan membawa perhatian kesehatannya seberapa jauh. Anak mungkin melihat kesehatannya dari gejala sampai terlihat jelas.
Gejala – gejala tersebut biasanya disertai dengan penurunan berat badan atau kegagalan untuk memambah berat badan dan kekurangan energi. Gejalanya biasanya terjadi secara tiba – tiba. Jika seorang anak tidak tampak adanLAPORAN PENDAHULUANya gejala, dan mengarah kediagnos, mungkin gangguan tersebut akan berkembang pada asidosis Diabetes karena tidak adekuatnya produksi insulin, karbohidrat tidak dapat dipakai sebagai bahan bakar penghasil energi, kemudian lemak dimobilisir untuk energi yang proses oksidasinya tidak lengkap, akan menghasilkan ketone bodies (acetone, acid diacetid, oxybatyric acid) terjadi penumpukan keton bodies siap di ekskresi ke dalam urine, tetapi di dalam ekresi akan menyebabkan gangguan keseimbangan cairan yang menyebabkan acidosis dengan karakteristik.



Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan


Laporan pendahuluan sudah menjadi hal yang wajib bagi mahasiswa keperawata dan ini saya post contoh LP untuk keperawatan jiwa, yang di bahas dalam lp ini tentang PK atau Perilaku Kekerasan, klian bisa baca awalnya and sisanya bisa didownload di link dibawah....semoga bermanfaat : )
LAPORAN PENDAHULUAN

  1. Masalah Utama:
Perilaku kekerasan/ amuk.
  1. Proses Terjadinya Masalah
                1. Pengertian perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
Tanda dan Gejala :
  • Muka merah
  • Pandangan tajam
  • Otot tegang
  • Nada suara tinggi
  • Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak
  • Memukul jika tidak senang

              1. Penyebab perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.


Tanda dan gejala :
  • Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
  • Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
  • Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
  • Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
  • Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.
(Budiana Keliat, 1999)
              1. Akibat dari Perilaku kekerasan
Klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
Tanda dan Gejala :
  • Memperlihatkan permusuhan
  • Mendekati orang lain dengan ancaman
  • Memberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukai
  • Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
  • Mempunyai rencana untuk melukai