Kamis, 17 Maret 2011

Cerpen cinta

“Kisah ini di tulis untuk mengingatkan anda tentang apa-apa saja yang telah anda lakukan di jalan hidup anda dalam hal cinta semua berawal sedih namun berakhir dengan bahagia”

‘Pengarang’


Cinta ?



Berawal dari rasa suka seorang bocah laki-laki polos terhadap teman perempuan di sekolah TK,mugkin bocah itu takan mengerti tentang apa yang ia rasakan perasaan yang sangat membuat dirinya bergembira didekat temannya itu,tak ingin teman perempuannya bermain dengan orang lain tak ingin tema perempuannya didekati oleh orang lain.Kata pertama yang ditanyakan pada Ibunya bagai mana cara menulisnya dan nama pertama yang menjadi sebuah kenangan indah di awal sekolahnya.
Bocah itu dikesehariannya selalu ingin bergegas kesekolah ingin bertemu dengan teman perempuan yang selalu membuat dirinya bahagia tersenyum tulus dalam hari-harinya.Dikelas selalu terdengar tawa riang antara bocah laki-laki itu dengan tema perempuannya senyum tulus bocah taman kanak-kanak yang riang yang belum mengenal apa yang ia rasakan.Kelulusannya dari Tk itu menjadi hal yang sangat membuatnya murung dikesehariannya yang riang hanya hari itu sajah dia tak terdengar tertawa,yang terpikir bocah polos ini hanyalah taka bertemu lagi !.bocah itu pun bertanya pada ibunya apakah di sekolah baru nanti akan ada dia (teman perempuan bocah tadi) dengan nada yang sangat lesu.Ibunya yang menyadari apa yang dirasakan oleh bocah kecilnya mengangguk memberikan senyuman yang bermakna dan memberi bahagia kepada bocah itu.Muka kecut muram itu pun berubah menjadi senyum bahagia yang menjadi sebuah awal bagi bocah ini !.Dan pada saat pulang bocah itu menyapa dan megucapkan sampai berjumpa lagi yang keluar dari mulut polosnya.
Ujian saringan itupun tiba dengan semangat yang kuat akan lulus bocah itu memasuki ruangngan ditanyalah bocah itu menjawab dengan jujur semua pertanyaan calon guru barunya,hingga sampai lah pada pertanyaan yang membuat oarang yang menanya itu tertawa ketika boh itu ditanya tentang mengapa masuk ke SD ini bocah polos itu menjawab bahwa dia ingin terus bersama dengan dia (teman perempuan si bocah) dengan senyum yang lebar dia berkata demikian.Guru yang menanya tersenyum dan menyuruh bocah itu tuk keluar dan menunggu pengumman.Diluar dia bertemu dengan teman perempuannya itu bocah laki-laki tersebut melemparkan senyuman kepada temanya,dan temannya membalas senyum itu.
Tak tau apa yang dirasakan bocah itu tapi seperti ada yang tersenyum juga dari arah anak-anak Tk lain,teman perempuan bocah itu pun masuk ke kelas untuk di tes ujian saringan.Da akhirnya seminggu kemudia hasilnya di pajang dan di mading,bocah polos itu melompat kegirangan karena dia telah lulus di tempat dimana teman perempuannya pun bersekolah.Dan bocah itu pun meminta kepada ibuna supaya melihat bagaimana dengan teman perempuannya,Ibunya mengangguk dan melihat papan pengumuman itu telihat tulisan lulus juga dalam kolom dimana nama itu tertulis.Ibu bocah itu tersenyum dan memberikan gambaran yang jelas mengenai pertanyaan bocah polos itu,dengan senyum yang mulai merekah bocah kecil itu pun berteriak dan mengambarkan kesenangannya dengan berjingkrak dan tertawa.kesenangan bocah polos itu membawa kegembiraan bagi sang Ibu yang selalu menginginkan anaknya yang polos ini selalu tersenyum.
Di awal masuk sekolah bocah itu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan teman yang selalu di rindukannya,Ibunya yang melihat tingkah laku lucu sang anak polos tersenyum.Hari pertama pun dimulai sang bocah itu duduk di bangku yang paling depan dan menyisakan satu bangku kosong untuk teman perempuan yang dia tunggu,dan akhirnya dia datang sambil tersenyum bocah plos itu memangil teman nya itu dan meyuruh duduk disebelahnya dan pelajaran pun dimualai.
Hari demi hari dilewati dengan ceria oleh bacah polos beserta teman nya itu pelajaran demi pelajara berselang terlewati,hingga tahunpun berganti membawa kedewasaan ke bocah polos ini membuatnya mengerti akan apa yang ai rasakan selama ini.Dan barulah di usianya yang menginjak 9 tahun kedewasan itu perlahan menghampiri dan membuatnya mengerti dengan apa yang dia rasakan terhadap teman perempuannya itu,ini kah cinta pertama dalam hatinya berkata.Bocah itu semakin inginntau dengan kata itu dan akhirnya karena kepolosan dia bertanya kepada Ibu yang selalu ia banggaka,bocah itu dengan polos berkata dan bertanya apakah itu cinta ?.Dengan tenang dan sedikit tersenyum Ibunya pun menjawab dengan bahasa yang sesua dengan bocah itu “cinta itu merupaka anugrah yang diberikan kepada kita sebagai manusia dan cinta itu tidak dapat digambarkan seperti apa tapi dapat dirasakan yang rasanya terkadang manis,asam,dan ada yang pahit” itulah jawaban Ibunya,bocah itu masih belum mengerti dan tak akan pernah mengerti karena kedewasaan itu belum waktunya.Ibunya pun mengatakan lagi bahwa bocah itu harus menunggu sesuatu yang akan datang pada dirinya yang akan membuar dia mengerti akan rasa itu.
Setelah percakapan dengan Ibundanya bocah itu tidur dan memikirka apa yang telah Ibunya katakan,dengan pikiran polosnya dia mencoba menarik kesimpulan akan berjuta pertanyaan yang dia rasakan tentang apa yang dia pikirkan namun sampai dia tertidur pulas dia tak mendapat kesimpulan.
Tahun-tahun berlalu begitu saja mengabaikan pertanyaan bocah polos itu,sehingga dia menginjak umur 10 tahun dan belum dapatkan jawabanyang pas tentang yang dia rasakan.Keseharia bocah itu di sekolah masih selalu berdekatan dengan teman perempuanya namun pada suatu hari teman perempuanya itu mendapat kan sepucuk surat dari kaka kelasnya dan dalam isi surat itu sangat membuat teman perempuan bocah tersebut tersimpu malu dan tersenyum tipis namun membuat hati kecil bocah itu tergores,tak tau rasa sakit apa yang bocah itu rasakan namun sangat terasa,lebih sakit dari ter iris pisau.Bocah itu bertanya kepada teman perempuanya mengapa dia tersenyum oleh surat itu ?.Pertanyaan yang sulit untuk dijawab,namun teman perempuanya itu berkata seadanya ”dalam surat ini tersirat sebuah perasaan yang ingin diraskan banyak orang dan aku pun ingin merasakannya” dengan jawaban yang sangat jelas itu bocah tadi sedikit mulai mengerti tentang pertanyaan yang selama ini dia rasakan.
Walaupun sakit akhirnya bocah iti dapat merelakan apa yang terjadi namun di sisi hatinya dia tak akan melepaskan perempuan yang telah membawakan kegembiraan di dalam hidupnya.Tahun-tahun berlalu kini hari-hari bocah ini dihabiskan dengan memandang dari belakang langkah kaki teman perempuanya dan orang yang memberi surat bocah itu kini mengerti tentang apa yang dirasakan dan akhirnya kedewasaan yang dia tunggu datang dan memberi jawaban tentang pertanyaan yang lalu.
Sepulang sekolahnya dia mendatanggi Ibunga dan mengatakan kini diamengerti tentang apa yang dia tanyakan dulu sambil sedikit berlinag air mata dia memeluk Ibunya yang selalu menjadi teman di setiap apa yang dia lewati,Ibunya berkata bahwa rasa itu kan datang lagi dan akan terus ada walau kita mencoba menghapusnya.
Kini di umur yang ke 12 bocah itu tak lagi berjalan dengan teman wanitanya namun masih tetap memikirkannya hingga pada suatu hari saat dia pulang bocah itu tak menaiki mobil dia berjalan kaki untuk menuju rumah dia berjalan melewati statsiun kereta menuju rumahnya yang jauh dari keramaian kota,bocah itu melewati sekolah lai yang sedang ramai pulang sekolah. Karena tak ingin melewati keramaian ia mengambil jalan gang karena begitu polosnya dia langsung main masuk gang saja taktau apa yang akan terjadi nanti bocah itu tenang saja berjalan dan tak merisoukan masalah apapun begitu juga dengan masalah teman perem puannya.
Tak lama bocah itu berjalan dia dikejutkan dengan anjing yang tak dirantai yang jauh dari pemiliknya sehingga membuat bocah itu kaget dan langsung lari.Di belokan terakhir dekat kali besar dia terjatuh dan terluka lecet sedikit, tiba-tiba datang seorang perempuan dari sekolah lain menghampiri dan menanya keadaan bocah itu dia membei kesan pertama yang indah membuat bocah itu lupa akan semuanya dan hanya terpaku pada perempuan berbadan kecil imut dan manis itu.Bocah itu pun bangun dan berterimakasih kepada permpuan itu hingga akhirnya perempuan itu pergi sebelum pergi jauh bocah itu berteriak kepada perem puan itu bahwa aka mengantarkannya pulang sebagai tanda terima kasih namun dengan senyum perempuan itu menjawab “tidak terima kasih rumah saya dekat ko dari sekolah saya” dan akhinya perempuan itu hilang.Bocah itu menyesal karena tidak menanyakan namanya namun dalam hatinya dia takan melupakan senyuman manis perempuan berkacamata berbadan kecil manis tersebut.
Hari-harinya di sekolah dasar akan berakhir dan akan tergantikan hari-hari baru di SMP membawa cerita baru tentang bocah yang sekarang beranjak menjadi remaja.Walau berusaha menghilangkan sosok teman perempuannya namun sulit lah yang dirasaka remaja polos ini,rasa itu sulit di hilangka remaja plos ini juga malah melakukan kesalahan dengan masuk ke SMP yang sama dengan teman perempuannya.Selama bulan-bulan awal di lingkungan baru dia masih belum dapat melupaka sosok itu mungkin memang karena sosok itu yang menjadi orang yang sangat berpengaruh, namun perlahan sosok baru datang dengan perwatakan tegas perempuan berkacamata dan berambut pendek itu menjadi orang yang remaja polos itu rasa akan menyembuhkan hatinya.Sosok baru ini menjadi seorang yang mengagumi remaja polos tadi menurut sebagia temannya dan sosok baru ini pernah menyemangati remaja polos saat pertandingan basket ball, namun sama halnya seperti dengan teman perempuannya yang meninggalkannya remaja polos ini tak berani mengungkapkan rasa cintanya hingga membuat remaja polos ini tersiksa.Berat memang dirasakan remaja polos itu namun perlahan remaja polos itu memberika perhatian kepada sang perempuan itu dengan selalu bertanya lalu memberi hadiah di dalam rangka valentin.



bersambung...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar